Banyak orang mengira kalau cergam dan komik itu sama saja. Wajar sih, karena keduanya sama-sama menggabungkan gambar dan teks untuk bercerita. Tapi sebenarnya, ada beberapa perbedaan mendasar antara Cergam dan Komik. Yuk, kita bahas!

  1. Definisi dan Asal-usul

Cergam adalah singkatan dari “cerita bergambar” dan merupakan istilah khas Indonesia. Istilah ini mulai populer di era 1950-an hingga 1980-an. Cergam pada dasarnya adalah buku cerita yang memiliki ilustrasi mendetail, tetapi tetap mengandalkan teks naratif untuk menjelaskan alur cerita.

Sementara itu, komik berasal dari kata “comic strip,” yang awalnya merujuk pada cerita bergambar pendek di surat kabar. Komik berkembang menjadi buku atau novel grafis yang menggunakan balon percakapan untuk mendukung narasi.

Komik berasal dari budaya Barat, terutama Amerika dan Eropa, meskipun Jepang juga memiliki komik khasnya yang disebut manga.

baca juga: Ini dia! Novel Terbaik Yang Perlu Kamu Baca! Kalian Pilih Yang Mana?

  1. Cara Penyampaian Cerita

Salah satu perbedaan utama adalah bagaimana cerita disampaikan. Cergam lebih banyak menggunakan teks deskriptif untuk menjelaskan adegan atau perasaan karakter, sehingga mirip dengan novel yang diberi ilustrasi. Misalnya, dalam cergam, kamu bisa menemukan narasi seperti:

“Budi berjalan melewati hutan yang sunyi. Angin bertiup pelan, dan suara burung hantu terdengar di kejauhan.”

Di sisi lain, komik mengandalkan balon percakapan untuk dialog dan narasi minimal dalam panelnya. Contohnya:

(Gambar Budi berjalan di hutan)Budi: “Wah, tempat ini sepi banget… agak seram juga.”

Komik lebih visual, sementara cergam lebih banyak menggunakan teks untuk memperkuat cerita.

  1. Gaya Ilustrasi

Cergam biasanya memiliki ilustrasi yang lebih “klasik” dan realistis, karena sering kali ilustratornya terinspirasi dari seni lukis atau ilustrasi buku cerita anak.

Sementara itu, komik memiliki gaya yang lebih bervariasi, mulai dari gaya kartun sederhana hingga yang sangat detail seperti manga Jepang atau komik superhero Amerika.

baca juga: Mengapa Membutuhkan Tayang di Wikipedia? Menunjukkan Kredibilitas dan Mendapatkan Pengakuan?

  1. Format dan Penyajian

Cergam umumnya berbentuk buku dengan ukuran standar novel dan lebih panjang dalam hal narasi. Sementara komik lebih fleksibel—ada yang berbentuk strip pendek di koran, buku komik tipis, hingga novel grafis setebal ratusan halaman.

  1. Popularitas di Indonesia

Di Indonesia, cergam sempat populer, terutama di era 70-an dan 80-an, dengan tokoh-tokoh terkenal seperti “Si Buta dari Gua Hantu” karya Ganes TH.

Namun, seiring masuknya komik luar negeri seperti manga dan komik superhero, cergam mulai tersisih. Kini, industri komik Indonesia lebih berkembang dengan banyaknya kreator lokal yang menerbitkan karya mereka secara digital maupun cetak.

Meskipun cergam dan komik sama-sama menyajikan cerita dengan gambar, keduanya punya pendekatan yang berbeda. Cergam lebih banyak menggunakan teks naratif, sementara komik lebih mengandalkan visual dan balon percakapan.

Walaupun cergam tidak sepopuler dulu, karya-karya lama masih dikenang dan punya nilai sejarah dalam perkembangan dunia ilustrasi di Indonesia.

Nah, sekarang sudah tahu kan bedanya? Jadi, kamu lebih suka cergam atau komik? 

Author

Write A Comment