Website Itu Lebih dari Sekedar Halaman di Internet

wiaam rifqi

September 16, 2025

4
Min Read
Website

Secara harfiah, website adalah kumpulan halaman-halaman web yang saling terhubung di internet dan bisa diakses lewat URL. Kedengarannya teknis banget, iya kan?

Tapi kalau aku ibaratkan, website itu nggak jauh beda dengan dunia nyata. Website bisa jadi toko, bisa jadi proposal, bahkan bisa jadi kantor. Semua itu tergantung dari tipe dan jenis website yang kamu bangun.

Website sebagai Toko

Bayangin kamu punya usaha jualan produk. Di dunia offline, kamu pasti butuh toko biar orang bisa lihat barang, nanya-nanya, lalu beli.
Nah, di dunia online, website berperan sebagai toko digitalmu.

Kalau kamu jualan baju, websitemu bisa menampilkan katalog produk lengkap.

Kalau kamu jualan makanan, websitemu bisa jadi menu interaktif sekaligus tempat order.

Kalau kamu jualan jasa, websitemu bisa menampilkan layanan yang kamu tawarkan, lengkap dengan cara pemesanan.

Bedanya dengan toko offline, toko online ini buka 24 jam dan bisa diakses orang dari mana saja, bahkan dari luar negeri.

Website sebagai Company Profile

Kadang website nggak dipakai untuk jualan langsung, tapi juga untuk meyakinkan orang.
Ibarat kamu bikin proposal bisnis: di dalamnya ada profil, penjelasan produk/jasa, hingga testimoni klien.

Website juga bisa melakukan hal yang sama. Misalnya kamu punya perusahaan konsultan, website bisa jadi proposal digital yang menjelaskan siapa kamu, pengalamanmu, dan kenapa orang harus memilih jasa kamu.

Bedanya dengan proposal kertas, website jauh lebih dinamis. Kamu bisa pasang video, gambar interaktif, bahkan portfolio yang terus di-update.

Website sebagai Kantor

Nah, analogi terakhir ini menarik. Website bisa jadi ibarat kantor digital.
Kalau di kantor fisik ada ruang tamu, ruang meeting, dan ruang kerja, di website kamu bisa bikin:

  • Halaman Home → seperti ruang tamu, tempat orang pertama kali datang.
  • Halaman About Us → ibarat ruang perkenalan, menjelaskan siapa kamu.
  • Halaman Services/Products → ruangan utama tempat orang tahu apa yang kamu tawarkan.
  • Halaman Contact → kayak meja resepsionis, memudahkan orang menghubungi kamu.

Bedanya, kantor digital ini nggak terbatas ruang dan waktu. Siapapun bisa “masuk kantor” kapan aja tanpa perlu izin security.

Baca juga : Fundamental Digital Marketing yang Sebenarnya!

Jenis-Jenis Website

Sekarang pertanyaannya: kalau website bisa jadi toko, proposal, atau kantor, sebenarnya apa aja jenis-jenis website yang ada?

1. Website Pribadi (Personal Website)

Biasanya dipakai untuk personal branding. Isinya bisa berupa blog, portfolio, atau profil diri. Cocok banget buat freelancer, kreator, atau profesional yang ingin dikenal lebih luas.

2. Website Perusahaan (Corporate Website)

Ini tipe website yang umumnya dipakai bisnis untuk menunjukkan eksistensi. Isinya profil perusahaan, layanan, berita, hingga kontak resmi.

3. Website Toko Online (E-Commerce Website)

Kalau ini jelas fokus ke jualan. Website model ini punya fitur katalog, keranjang belanja, sampai sistem pembayaran online.

4. Website Edukasi

Biasanya dipakai sekolah, universitas, atau platform belajar online. Tujuannya untuk menyebarkan ilmu dan menyediakan akses pembelajaran digital.

5. Website Media/Portal Berita

Website yang tujuannya menyajikan informasi terkini. Contohnya portal berita, majalah online, atau media komunitas.

6. Landing Page

Kalau yang ini lebih spesifik. Landing page biasanya cuma satu halaman yang dirancang khusus untuk campaign tertentu. Tujuannya jelas: konversi. Bisa itu daftar newsletter, beli produk, atau download ebook.

Kenapa Punya Website Itu Penting?

Banyak orang yang masih berpikir, “Kan sudah ada media sosial, perlu website juga nggak sih?”
Jawabannya: perlu.

Kenapa? Karena website adalah aset digital milikmu sendiri.
Kalau media sosial bisa berubah algoritma sewaktu-waktu, website tetap ada di bawah kendali kamu.

Website juga meningkatkan kredibilitas. Bayangin ada dua bisnis yang jual produk sama. Yang satu punya website profesional, yang satu cuma mengandalkan Instagram. Menurutmu, mana yang lebih dipercaya?

Bagaimana Memulai Membuat Website?

Kalau kamu belum punya website, jangan khawatir. Sekarang jauh lebih mudah daripada dulu.
Langkah awal biasanya seperti ini:

  • Tentukan tujuan → mau dipakai untuk toko, proposal, atau kantor digital?
  • Pilih platform → WordPress, Wix, Shopify, atau custom website.
  • Buat desain sesuai brand.
  • Isi dengan konten yang relevan dan jelas.
  • Optimasi dengan SEO supaya lebih gampang ditemukan di Google.

Jadi, secara sederhana website memang bisa didefinisikan sebagai kumpulan halaman di internet yang terhubung lewat URL. Tapi kalau ditarik ke kehidupan nyata, website jauh lebih dari itu.

Website bisa jadi toko yang jualan 24 jam, proposal yang meyakinkan calon klien, atau kantor digital yang selalu terbuka.
Jenis dan fungsinya pun beragam, tergantung kebutuhan dan strategi bisnismu.

baca juga artikel yang sudah saya tulis yaitu Tools Set dalam Fundamental Digital Marketing

Kalau kamu serius membangun digital presence, jangan anggap remeh website. Karena di era sekarang, website bukan sekadar halaman online, tapi wajah resmi bisnismu di dunia digital.

Leave a Comment

POsting terkait