Pengertian Aqiqah Adalah – Dalam agama Islam, terdapat salah satu amalan bernama aqiqah. Aqiqah adalah kegiatan atau aktivitas ibadah menyembelih hewan berupa kambing sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah atas lahirnya seorang anak, baik anak laki-laki maupun perempuan. Bila kita merujuk dalam istilah Arabnya, aqiqah ini memiliki arti memutus atau melubangi.
Hukum Aqiqah Adalah Sunnah Muakkad
Dalam beberapa pendapat para ulama, terdapat perbedaan mengenai hukum aqiqah. Ada ulama yang menjelaskan, jika hukum aqiqah yakni wajib.
Namun, ada pula yang menyebutkan jika hukum aqiqah yakni sunnah mu’akad. Beberapa ulama juga mengatakan jika hukum aqiqah yakni sunnah.
Dari semua pendapat para ulama tersebut, yang paling benar dan shahih yakni pendapat yang menjelaskan jika hukum aqiqah yakni sunnah muakkad. Arti dari sunnah muakkad ini ibadah yang dianjurkan untuk kita laksanakan.
Dasar hukum aqiqah ini telah dijelaskan dalam Hadits Riwayat Abi Dawud, Tirmidzi, dan yang lainnya). Dalam hadits tersebut dijelaskan, jika semua bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuh, disembelihkan hewan berupa kambing, diberi nama, dan dicukur rambutnya.
Baca juga : Mengenal Hari Keluarga dan Melaksanakan Aqiqah Keluarga Indonesia
Syarat Aqiqah
Aqiqah adalah salah satu bentuk ibadah dan ketaatan kita kepada Allah. Maka dari itulah, dalam pelaksanaannya terdapat beberapa syarat yang harus kita penuhi.
Bagi anak laki-laki, hendaknya menyembelih hewan (kambing) untuk aqiqah sebanyak dua ekor. Sedangkan untuk anak perempuan, menyembelih hewan (kambing) sebanyak satu ekor saja.
Hewan atau kambing tersebut harus yang sehat dan tidak boleh cacat. Selain itu, usia dari hewan tersebut juga sudah sesuai dengan ketentuan dalam Islam. Aqiqah ini bisa kita lakukan di hari ke tujuh sejak kelahiran sang anak.
Pembagian Daging Aqiqah
Dalam pembagian daging aqiqah tersebut, hendaknya dimasak terlebih dahulu atau sudah matang. Setelah itu, bisa kita bagikan kepada kerabat, saudara, maupun tetangga kita.
Pada dasarnya, prinsip pembagian daging aqiqah ini tak jauh berbeda dengan daging kurban. Siapa saja boleh menerima dan turut memakan daging aqiqah tersebut.
Baca juga : Tujuan Aqiqah, Menghidupkan Sunnah Rasulullah SAW
Bagi yang mengaqiqahi pun juga boleh makan daging tersebut. Namun, jika pelaksanaan aqiqah tersebut karena nazar, maka semua dagingnya wajib kita sedekahkan kepada orang lain.
Sedangkan yang mengaqiqahi tidak boleh ikut makan daging tersebut. Cara pembagiannya, sepertiga dari daging untuk yang mengaqiqahi.
Kemudian, sisanya dua pertiga lagi untuk kita sedekahkan kepada siapa saja.Atau, bisa dengan cara lain, sepertiga untuk yang mengaqiqahi, sepertiganya lagi untuk fakir miskin, dan sepertiga yang lain untuk kita bagikan kepada tetangga yang berkecukupan.
pengertian Aqiqah adalah bentuk ibadah yang mulia. Maka dari itulah, supaya amalan yang kita dapatkan sempurna, ada baiknya kita laksanakan dengan niat terbaik kepada Allah. Dengan begitu, manfaat dan hikmah dari aqiqah tersebut bisa kita rasakan.