Biaya pasang behel biasanya bervariasi tergantung tarif dokter yang menangani dan jenis behel yang digunakan. Selain itu, klinik atau rumah sakit tempat memasang behel turut memengaruhi biaya yang dikenakan.

Sebagai gambaran, kisaran biaya pasang behel atau kawat gigi di beberapa rumah sakit di Jakarta mulai dari Rp3,5 juta hingga Rp11 juta. Biaya tersebut belum termasuk biaya kontrol dan perawatan.

Yang pasti, biaya pasang behel di klinik dan rumah sakit di Indonesia tidak murah. Seperti halnya saat Anda memilih asuransi untuk mobil All Risk, tentu saja biaya atau premi yang dibayarkan sesuai dengan manfaat yang diperoleh.

Selain mengetahui berapa kisaran biaya pasang kawat gigi, tentu saja Anda harus memahami terlebih dahulu jenis-jenis perawatan gigi dan mulut. Termasuk, jenis perawatannya seperti behel.

Jenis Perawatan Gigi dan Mulut

Pencabutan dan penambalan gigi merupakan jenis perawatan yang biasa Anda dapatkan dari dokter gigi di klinik.

Pencabutan gigi dilakukan atas dua kondisi, yaitu gigi tanggal dan gigi bermasalah yang tidak bisa diperbaiki lagi. Sedangkan penambalan gigi dilakukan apabila gigi mengalami lubang yang masih tidak perlu proses pencabutan.

Sementara jenis perawatan pembersihan gigi atau scalling dilakukan untuk membersihkan karang gigi akibat sisa-sisa makanan yang menumpuk dan mengeras di gigi. Selain sebagai bentuk perawatan estetika, scalling berguna menghindarkan Anda dari gusi berdarah dan infeksi dalam mulut.

Perawatan lainnya adalah pemasangan gigi palsu dan behel atau kawat gigi. Perawatan ini biasanya untuk mengatasi kondisi gigi yang sudah tanggal atau memiliki posisi yang tidak proporsional.

Tidak hanya untuk tampil gaya saja, behel juga dipakai untuk memperbaiki posisi gigi dan struktur mulut sehingga tidak menyulitkan Anda selama proses mengunyah makanan.

Kapan Waktu Tepat untuk Memasang Behel?

Pasang behel gigi dilakukan untuk merapikan susunan gigi tidak rata yang mana berisiko mengganggu kesehatan mulut dan fungsional gigi.

Pemasangan behel pada gigi yang berantakan biasanya dilakukan oleh dokter gigi spesialis ortodonti (Sp. Ort) yakni dokter gigi dengan spesialisasi estetika gigi, mulut, dan rahang.

Prosedur pemasangan behel memanfaatkan tekanan pada kawat gigi secara terus-menerus yang nantinya akan mengatur susunan gigi ke posisi tertentu. Hasilnya akan mengubah struktur rahang dan tulang di sekitar gigi.

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang sebaiknya segera ditangani dengan pemasangan behel:

  • Susunan gigi tidak rata atau berjejal.
  • Jarak gigi renggang.
  • Posisi gigi tonggos atau gigi atas lebih maju dibanding gigi bawah.
  • Posisi gigi bawah lebih maju dibandingkan gigi atas.
  • Masalah susunan rahang yang membuat ketidaksejajaran saat gigi dikatupkan.

Pemasangan Behel

Pemasangan behel biasanya dilakukan setelah menjalankan serangkaian pemeriksaan di dokter gigi. Anda akan dipastikan memerlukan bentuk behel yang seperti apa, ukuran behelnya, hingga prosedur tambahan yang diperlukan sebelum memasang behel.

Gigi yang tidak simetris seperti terlalu maju atau mundur dari posisinya di rahang bisa memengaruhi penampilan dan kesehatan mulut Anda. Mulut Anda bisa terlihat lebih maju karena bentuk gigi.

Sebagian orang lainnya bahkan bisa kesulitan mengunyah karena posisi gigi yang berantakan, bersilangan, saling mendorong, atau posisi asimetris lainnya. Memutuskan untuk memasang behel perlu konsistensi diri Anda.

Setelah memasang gigi, Anda harus lebih memperhatikan gigi dan mulut Anda selama beberapa waktu ke depan hingga kawat gigi dikatakan sudah boleh dilepas oleh dokter gigi. Biaya yang bisa dihabiskan untuk melakukan prosedur pemasangan behel mulai dari harga Rp1 jutaan.

Anda bisa menemukan klinik yang senilai belasan juta apalagi jika Anda melakukan banyak rangkaian prosedurnya. Harga yang ternilai besar pastinya untuk sebagian orang.

Mengenal Jenis-Jenis Kawat Gigi

Sebelum memasang behel, ketahui terlebih dahulu jenis-jenis behel yang mana manfaat dan penggunaannya bervariasi.

Sebaiknya Anda konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter gigi mengenai jenis behel yang cocok dengan kondisi gigi.

1. Behel konvensional

Behel konvensional biasanya menggunakan bantuan karet untuk menahan kawat. Menggunakan behel jenis ini, maka Anda harus sering kontrol minimal satu bulan sekali. Jenis behel konvensional pun terbagi berdasarkan materialnya.

Behel gigi metal

Biasa disebut traditional braces, jenis kawat gigi satu ini merupakan behel yang paling sering digunakan dengan harga terjangkau. Jika menggunakan behel satu ini, Anda bisa mengganti karet berwarna-warni.

Behel gigi keramik

Behel jenis ini bisa dibilang behel dengan pilihan terbaik.

Behel gigi shapire

Jenis kawat gigi satu ini terbuat dari batu safir yang bentuknya bening seperti kaca dan sepintas tak terlihat. Kawat gigi ini jauh lebih bagus dan kuat dibandingkan jenis metal dan keramik.

Self ligating braces

Behel jenis ini tak berbeda jauh dengan behel konvensional. Yang menjadi pembeda, jenis self ligating braces tidak membutuhkan karet untuk menekan kawat.

Ligating braces sudah memiliki penyangga yang bisa membuka tutup sendiri. Dengan begitu, behel satu ini jauh lebih cepat merapikan gigi di bandingkan behel konvensional.

Memakai kawat gigi ini juga memberikan keuntungan lainnya, yaitu tidak perlu kontrol ke dokter di setiap bulannya.

2. Behel transparan

Kawat gigi jenis ini dibuat dari bahan plastik yang tipis dan transparan. Behel yang biasa disebut clear aligner ini cocok digunakan untuk Anda yang memiliki gigi renggang.

Gigi dengan susunan tonggos yang parah akan sulit menggunakan behel jenis ini. Behel ini digunakan minimal 20 jam sehari dan ukurannya akan selalu diganti setiap dua minggu sekali.

3. Invisalign

Invisalign merupakan jenis behel lepas pasang seperti cetakan gigi yang transparan. Dengan menggunakan cetakan ini akan membantu menggeser posisi gigi sesuai yang diinginkan.

Itulah informasi mengenai prosedur pemasangan behel, kapan waktu terbaik memakainya dan jenis-jenis kawat gigi agar sesuai dengan kebutuhan. Semoga bermanfaat!

Author